BENARKAH UANG SUAMI ITU PUNYA ISTRI SEDANGKAN UANG ISTRI BUKAN PUNYA SUAMI!!! BENARKAH ITU SEMUA !!! INI PENJELASANYA !!!


Dalam berumah tangga, seorang suami berkewajiban untuk menafkahi keluarganya. Hingga adalah hal yang wajar apabila suami semakin banyak yang bekerja apabila dibanding dengan wanita. Walau sekian, tak tutup peluang apabila seorang wanita juga bekerja serta bahkan juga jadi tulang punggung keluarga.

Idealnya seorang suami serta istri saling bahu membahu penuhi kebutuhan rumah tangga. Apabila suami memberi nafkah, jadi sang istri yang mengatur keuangan. Tetapi, kadang-kadang nafkah yang didapatkan oleh suami kurang untuk penuhi keperluan hidup keseharian hingga pada akhirnya sang istri turut bekerja untuk membantu suami. Begitu, sang istri akan mempunyai pendapatannya sendiri.

Lalu, bagaimana hukum pendapatan istri? Memiliki hak kah seorang suami untuk mengambil upah istrinya? Serta, wajibkah istri memberi beberapa pendapatannya untuk penuhi keperluan rumah tangganya? tersebut penjelasan selengkapnya.

Berdasar pada fatwa ulama, disetujui kalau apabila pendapatan atau upah suami yang juga jadi hak untuk istrinya, jadi tidak sama perihal dengan upah istri dari pekerjaan yang dilakukannya yaitu punya istri serta tak ada hak untuk suaminya sedikitpun. Kecuali bila sang istri dengan ikhlas memberinya untuk membantu atau menopang keuangan keluarga.

Jika seorang suami memakan harta punya istri tanpa ada sepengetahuannya, jadi bisa disebutkan kalau ia berdosa. Seperti firman Allah Ta’ala “Janganlah mengonsumsi harta orang lain di antara kalian dengan cara batil” (QS. An-Nisa : 83)

Waktu seorang ajukan pertanyaan pada Syaikh ‘abdullah bin ‘Abdur Rahman al-Jibrin mengenai hukum suami yang mengambil duit punya istrinya untuk lalu dipadukan dengan uangnya. Jadi Syaikh al-Jibrin menyampaikan kalau tak disangsikan lagi kalau istri lebih memiliki hak dengan mahar serta harta yang ia punyai, baik lewat usaha yang dikerjakannya, warisan, hibah dan
harta yang ia punyai. Jadi itu adalah hartanya serta jadi kepunyaannya. Hingga dialah yang paling berhak untuk lakukan apa sajakah dengan hartanya itu tidak ada campur tangan dari pihak yang lain.

Seorang wanita memiliki hak untuk keluarkan hartanya untuk kebutuhannya atau untuk sedekah, tanpa ada mesti memohon izin pada suaminya. Serta di antara dalilnya yaitu hadist dari Jabir kalau Rasulullah SAW berceramah dihadapan jamaah wanita, beliau berkata

“Wahai beberapa wanita, perbanyaklah sedekah, sebab saya lihat kalian adalah sebagian besar penghuni neraka. ” Hingga, beberapa wanita itupun berlomba menyedekahkan perhiasan mereka serta mereka melemparkannya di baju Bilal (HR. Muslim)

Hingga, jika seorang istri menginginkan bersedekah, jadi orang yang paling penting memiliki hak terima sedekahnya itu yaitu suaminya sendiri serta bukanlah orang lain. Seperti dijelaskan dalam satu hadist dari Abu Sa’id ra.


“Dari Abu Sa’id al Khudri ra berkata kalau, “Zainab, istri Ibnu Mas’ud datang memohon izin untuk berjumpa Rasulullah. Beliau ajukan pertanyaan, “Zainab yang mana? ”. Lalu ada yang menjawab, “Istrinya Ibnus Mas’ud. ” Serta Rasulullah menyampaikan, “baik, izinkanlah dirinya”. Jadi zainab juga berkata, “Wahai nabi Allah, Hari ini engkau memerintahkan untuk bersedekah. Sedang saya mempunyai perhiasan serta menginginkan bersedekah. Tetapi, Ibnu Mas’ud menyampaikan kalau dianya serta anaknya lebih memiliki hak terima sedekahku. ” Lalu Rasulullah bersabda, “Ibnu Mas’ud berkata benar. Suami serta anakmu lebih memiliki hak terima sedekahmu. ” (HR. Imam Bukhari)

Bahkan juga, dalan hadist yang lain dijelaskan kalau Rasulullah berkata kalau, “Benar, ia memperoleh dua pahala yakni pahala merajut tali kekerabatan serta pahala sedekah.

Tentang hadist di atas, Syaikh Abdul Qadir bin Syaibah al Hamd menyampaikan kalau pelajaran yang dapat di ambil yaitu :

1. Seorang wanita diperbolehkan untuk bersedekah pada suaminya yang miskin

2. Suami adalah orang yang paling penting untuk terima sedekah dari istrinya dibanding orang lain

3. Istri diperbolehkan untuk bersedekah pada anak-anaknya serta kaumkerabatnya yg tidak jadi tanggungannya

4. Sedekah istri yang sekian adalah bentuk sedekah yang paling penting.

Sekianlah penjelasan tentang pendapatan istri. Hingga dapat disebutkan kalau pepatah yang menyampaikan “uang suami yaitu punya istrinya, sedang duit istri yaitu punya istri” tidaklah satu kalimat kosong tanpa ada arti. Sebab, semua telah diterangkan dalam Islam kalau hal itu benar ada.

Dengan hal tersebut, semoga beberapa suami dapat adil memperlakukan pendapatan istri dengan tak mengambil harta istri tanpa ada keridhoannya. Serta telah semestinya seorang istri berlaku bijak bila mempunyai harta atau pendapatan melebihi suami.
BENARKAH UANG SUAMI ITU PUNYA ISTRI SEDANGKAN UANG ISTRI BUKAN PUNYA SUAMI!!! BENARKAH ITU SEMUA !!! INI PENJELASANYA !!! BENARKAH UANG SUAMI ITU PUNYA ISTRI SEDANGKAN UANG ISTRI BUKAN PUNYA SUAMI!!! BENARKAH ITU SEMUA !!! INI PENJELASANYA !!! Reviewed by Unknown on 23.12 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.